JATIMTIMES - Pada akhir Oktober 2025, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang telah menyelesaikan penanganan jalan hingga menjadi jalan mantap mencapai 80 persen dari total jalan sepanjang 1.644 kilometer.
"Jalan mantap Kabupaten Malang itu sudah mencapai 80 persen dari 1.644 kilometer. Jadi ada yang sudah mantap dan yang belum mantap sekitar beberapa ratus kilometer," ungkap Kepala DPUBM Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma kepada JatimTIMES.com.
Pria yang akrab disapa Oong ini mengatakan, bahwa penanganan jalan Kabupaten Malang hingga menjadi jalan mantap diutamakan pada jalan dengan Lalu Lintas Harian Rata-rata atau LHR tinggi. "Rata-rata kita mengutamakan yang kemarin 80 persen itu dengan LHR tinggi atau jalan-jalan utama," tutur Oong.
Untuk 20 persen dari 1.644 kilometer jalan Kabupaten Malang yang belum menjadi jalan mantap, nantinya akan difokuskan penanganannya di tahun 2026 mendatang. Di mana untuk fokusnya tetap, yakni pada jalan-jalan dengan LHR tinggi.
Oong menjelaskan, di tahun 2025 ini, anggaran untuk penanganan jalan masuk ke dalam alokasi anggaran belanja modal dari DPUBM Kabupaten Malang sebesar Rp 314 milliar. Dengan kondisi anggaran yang terbatas itu, pihaknya bekerja secara efektif dan efisien dalam memanfaatkan anggaran tersebut.
"Makanya dengan anggaran sekian, bagaimana kita bekerja secara efektif dan efisien, itu semua harus berdasarkan data. Mana jalan yang rusak ringan, sedang sampai berat," tutur Oong.
Pihaknya mencontohkan, ketika berdasarkan data yang dimiliki terdapat jalan kabupaten dalam kondisi rusak ringan, maka cukup dilakukan penanganan menggunakan metode patching Campuran Beraspal Panas atau CAP. Menurutnya, hal itu akan meminimalisir anggaran yang dikeluarkan, namun hasil penanganannya juga efektif dan efisien.
"Jadi semisal melihat jalan dalam kondisi rusak ringan, jangan langsung kita overlay. Itu akan membuang-buang anggaran dengan kondisi luas wilayah Kabupaten Malang yang memiliki 33 kecamatan," kata Oong.
Baca Juga : Jumat Berkah, 5 Zodiak Ini Bertabur Rezeki di 31 Oktober 2025
Selain itu, pihaknya juga harus cerdas dalam mengalokasikan anggaran dengan tepat, seiring status jalan kabupaten yang berubah menjadi jalan provinsi maupun jalan nasional. Pasalnya, dari total jalan sepanjang 1.668 kilometer, saat ini jalan kabupaten memiliki panjang 1.644 kilometer.
"Jalan K-1 kita sepanjang 1.644 kilometer sesuai dengan SK yang baru. Kalau dulu kan 1.668 kilometer, sekarang sudah 1.644 kilometer karena beberapa sudah kita upgrade menjadi jalan provinsi dan menjadi jalan nasional," beber Oong.
Terlebih lagi, kondisi jalan setiap tahunnya paling ideal dengan adanya drainase, tidak adanya genangan air, tidak dilewati oleh kendaraan melebihi dimensi dan kapasitas, serta tidak terdampak bencana, kinerja jalan akan turun sebesar enam persen. Kondisi-kondisi itu yang harus djperhatikan untuk memanfaatkan anggaran menjadi efektif dan efisien, utamanya dalam penanganan jalan.
"Jalan nasional bisa terjadi penurunan kinerja sampai 10 persen. Jalan kabupaten dengan kondisi banjir segala macam bisa mengalami penurunan kinerja setiap tahun mencapai 15 persen dan itu normal," pungkas Oong.
