JATIMTIMES - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendatangi korban terdampak gempa 5,7 magnitudo dan memastikan akan membantu warga membangun kembali bangunan yang rusak di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jumat (26/9/2025).
"Kami hari ini mengecek korban gempa yang terdampak di Banyuwangi," ujar Ipuk.
Baca Juga : Heboh Kasus Keracunan MBG, Waka BGN Menangis dan Minta Maaf di Depan Publik
Gempa mengguncang Banyuwangi pada Kamis (25/9/2025) sore dan mengakibatkan tujuh bangunan di tiga desa di Kecamatan Wongsorejo rusak. Rinciannya, enam bangunan dapur rumah warga dan satu atap masjid.
Dalam melakukan pengecekan, pemkab melalui petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi mendata kebutuhan untuk merehabilitasi bangunan yang rusak.
"Saat ini Pemkab sedang mendata berapa yang dibutuhkan untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak," kata nya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk melihat langsung dua rumah warga yang dapurnya rusak di Desa Bimorejo dan Wongsorejo, serta masjid yang atapnya jebol di Desa Sidodadi.
Selain mengupayakan perbaikan bangunan yang rusak, bupati Banyuwangi juga membawa beberapa bantuan yang dibutukan warga.
Salah satu rumah yang dikunjungi adalah milik Supiyatik (70 tahun) di Desa Bimorejo. Dapur rumah wanita sepuh yang berukuran sekitar 5 meter x 9 meter itu ambruk setelah digoyang gempa.
Bangunan dapur rumah milik Supiyatik memang terlihat tidak kokoh. Bangunan tembok batu bata tanpa tulangan dan fondasinya pun terlihat tidak mampu menopang bangunan yang ada.
Baca Juga : Hentikan Distribusi Usai Temuan Makanan Basi hingga Siswa Keracunan MBG di Kota Batu, SPPG Bungkam
"Saat gempa, saya tidak di rumah. Hanya ada anak saya yang posisinya di depan. Saya dapat kabar kalau rumah roboh, saya kaget dan langsung pulang," katanya.
Supiyatik awalnya mengira bangunan yang ambruk adalah rumah utama. Namun setelah dicek, yang roboh ternyata dapur yang ada di belakang rumah. "Terima kasih Ibu Bupati sudah dibantu," ujarnya.
Di Desa Sidowangi, Bupati Ipuk mendatangi Masjid Babul Muttaqin yang atapnya ambrol. Saat kejadian, masjid dalam keadaan kosong. Jemaah sudah meninggalkan masjid usai salat Asar sekitar satu jam sebelum gempa terjadi.
"Saya sedang bersih-bersih di halaman masjid karena malamnya ada peringatan maulid. Lalu tiba-tiba atap ambruk ya pas gempa itu," kata M. Rokib, takmir masjid.
Dia mengungkapkan bangunan masjid di desanya akan tetap digunakan salat Jumat. "Masjid masih bisa digunakan. Tadi dibawakan terpal untuk penutup sementara sampai ada perbaikan," imbuhnya.
