Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Harga Telur Ayam di Malang Tembus Rp28 Ribu, Peternak Terdorong Cari Solusi Pakan

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Yunan Helmy

24 - Sep - 2025, 19:51

Placeholder
Peternakan ayam.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Harga telur ayam di Kota Malang kembali merangkak naik. Saat ini, harga di pasaran mencapai Rp28 ribu per kilogram. Kenaikan ini dipicu meningkatnya permintaan sekaligus beban produksi peternak.

Namun menurut Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, produksi telur di Kota Malang sejauh ini relatif stabil meskipun tercatat ada kenaikan pada jumlah kebutuhan pasar, terutama saat akhir pekan. 

Baca Juga : Wakil Bupati Kecewa Tak Dilibatkan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pemerintahan Tulungagung

“Biasanya akhir pekan permintaan lebih tinggi, terutama untuk kuliner di Kota Malang,” ujar Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan, Rabu (24/9/2025).

Selain tingginya permintaan, Slamet menyebut faktor harga jagung juga sangat memengaruhi. Sebagai pakan utama ayam petelur, kenaikan harga jagung otomatis berdampak pada ongkos produksi.

“Kalau harga jagung naik, pengelolaan peternakan ikut naik sehingga harga telur juga terimbas,” jelasnya.

Untuk meredam beban tersebut, Dispangtan Kota Malang telah mengusulkan kepada Pemprov Jawa Timur agar menyalurkan jagung Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus bagi peternak ayam petelur.

“Kami ajukan sebanyak 20 ton untuk peternak di Kota Malang pada tahun 2025 ini,” tegas Slamet. Meski demikian, produksi telur di Kota Malang disebut masih normal. “Minggu lalu kami turun ke tiga peternakan, kondisinya masih stabil,” imbuh Slamet.

Hal senada diungkapkan salah satu peternak ayam petelur di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Yasin. Menurut dia, harga dari peternak saat ini stabil di kisaran Rp242 ribu–Rp245 ribu per box. “Kenaikan hanya Rp500, jadi masih wajar,” kata Yasi .

Baca Juga : Pemkab Malang Salurkan 90 Ribu Liter Air Bersih, Dampak 200 Sumur Terimbas Banjir

Namun, Yasin menilai pasokan telur memang sedikit berkurang karena adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menggunakan telur sebagai tambahan protein. Hal itu disinyalir membuat stok telur ayam di pasar menjadi langka. “Barang jadi lebih langka di pasar, makanya harga naik,” jelasnya.

Ia juga mengakui kenaikan harga jagung sangat membebani peternak. Harga jagung kini mencapai Rp6.600 per kilogram. Sementara pakan subsidi pemerintah dijual Rp5.800.

“Jagung tidak bisa digantikan untuk pakan. Jadi, kalau naik, ya harga telur ikut naik,” terangnya.

Saat ini, peternakan Yasin mampu memproduksi sekitar 550 kilogram telur per hari dengan kebutuhan pakan 1,5 ton. “Rp28 ribu per kilo masih wajar, tergantung penerimaan konsumen,” pungkasnya.


Topik

Pemerintahan Harga telur telur Kota Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Magetan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy