Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Bupati Malang Jenguk Bayi Stunting Dipicu Kelainan Jantung, Jamin Pendampingan Pengobatan

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Nurlayla Ratri

09 - Dec - 2025, 20:50

Placeholder
Bupati Malang HM. Sanusi bersama rombongan saat menjenguk keluarga balita berusia 2 tahun asal Kecamatan Ngajum yang menjalani penanganan medis di RSSA Kota Malang karena diduga mengalami stunting yang dipicu karena kelainan jantung pada Selasa (9/12/2025). (Foto: Ashaq Lupito/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi diagendakan menjenguk balita berusia 2,5 tahun penderita stunting yang diduga dipicu akibat kelainan jantung asal Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang pada Selasa (9/12/2025).

Sanusi menjenguk bayi malang tersebut saat menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang dengan turut didampingi sang istri yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Malang Hj. Anis Zaidah Sanusi.

Baca Juga : Meski Efisiensi, Penanganan Stunting Masih Prioritas Pemkot Malang di 2026

Balita berinisial AK tersebut awalnya divonis mengalami stunting sebelum akhirnya diketahui karena diduga akibat memiliki penyakit bawaan jantung. Kondisi tersebut membuat kesehatan sang bayi menjadi rentan dan sering sakit-sakitan.

Kondisi memprihatinkan yang dialami AK tersebut diketahui pertama kali saat Sanusi melakukan peninjauan penanganan stunting di Kecamatan Ngajum pada beberapa waktu lalu. Dari situlah, diketahui bahwa AK ternyata memiliki berat badan yang sangat kurang. Yakni hanya sekitar 7 kilogram pada usianya yang sudah lebih dari 2 tahun.

Kondisi tersebut semakin diperparah lantaran AK sering berobat dan bahkan harus menjalani perawatan ke rumah sakit berulang kali. Gangguan kesehatan tersebut pada akhirnya baru diketahui lantaran dipicu oleh kelainan pada jantungnya.

Sementara itu, dari pantauan JatimTIMES, pada saat menjenguk keluarga AK, Sanusi beserta rombongan juga turut berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Termasuk berkoordinasi dengan tim medis yang menangani AK.

Hasilnya, penanganan penyakit jantung bawaan yang dialami AK dapat dilakukan melalui tindakan pembedahan maupun non-bedah. Yakni tergantung dengan kondisi dan perkembangan kesehatan sang bayi malang tersebut.

"Kami mengunjungi anak yang diduga ada kelainan jantung dan telah ditangani, ini tadi menurut dokter perlu dioperasi. Tapi ini masih di observasi," ujar Sanusi kepada JatimTIMES.

Pada kesempatan yang sama, Sanusi juga turut memberikan dukungan moral kepada orang tua dari bayi tersebut. Tanpa terkecuali dengan turut memastikan bahwa seluruh kebutuhan medis terhadap balita tersebut ditangani dengan baik.

“Pemerintah Kabupaten Malang akan memberikan pendampingan penuh. Mulai dari pemeriksaan, perawatan lanjutan, hingga upaya pemenuhan gizi. Semuanya akan kami dampingi bersama jajaran dinas terkait,” ujar Sanusi.

Baca Juga : Kolaborasi Dinkes–PWI Mantapkan Misi Zero TBC Gresik pada 2028

Sementara itu, Sanusi juga turut didampingi oleh sejumlah pihak terkait saat menjenguk keluarga dari bayi AK tersebut. Yakni mulai dari Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Malang Raya Hanik Dwi Martya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo, hingga Wakil Direktur RSSA Kota Malang bersama jajaran manajemen.

Selain menjenguk keluarga AK, Sanusi juga turut meninjau Ruang Paviliun IJPJ Lantai 4 RSSA Kota Malang. Peninjauan dilakukan untuk memantau fasilitas penanganan pasien anak dengan kelainan jantung dan kebutuhan perawatan khusus yang telah berlangsung.

Kunjungan Sanusi beserta rombongan dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam memastikan balita dengan kondisi khusus mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal. Sanusi menegaskan, Pemkab Malang juga akan terus memperkuat upaya pencegahan stunting serta memberikan pendampingan bagi keluarganya.

Pendampingan diberikan termasuk kepada anak berkebutuhan khusus melalui kolaborasi dengan tenaga medis dan lembaga terkait. Sehingga balita seperti AK tersebut bisa mendapat penanganan terbaik.

"Kami ingin memastikan setiap anak di Kabupaten Malang, terlebih yang mengalami stunting dan kelainan bawaan mendapatkan perhatian yang layak. Pendampingan ini tidak hanya berupa bantuan medis, tetapi juga dukungan sosial dan edukasi bagi keluarga. Sehingga proses pemulihan dapat berjalan optimal," imbuhnya.

Selanjutnya, disampaikan Sanusi, Pemkab Malang juga akan terus memantau dan memastikan seluruh kebutuhan medis terhadap AK dapat terpenuhi sesuai dengan rekomendasi dokter. Melalui ikhtiar tersebut, Sanusi berharap nantinya AK bisa segera pulih. "Nanti akan kami dampingi terus," pungkasnya.


Topik

Pemerintahan kabupaten malang sanusi stunting ngajum



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Magetan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Nurlayla Ratri

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan