JATIMTIMES - Tekanan akademik, tuntutan sosial, hingga bayang-bayang ketidakpastian masa depan membuat isu kesehatan mental generasi muda kian mencuat. Menjawab kegelisahan itu, Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar 4th Annual Online Conference Psychology & Flourishing Humanity 2025 pada Selasa (23/9/2025).
Mengusung tema “Mental Health of Young People: Challenges and Solutions”, konferensi internasional ini menjadi ruang akademik yang mempertemukan para pakar psikologi, peneliti, serta mahasiswa untuk membedah kompleksitas problem psikologis kaum muda dan mencari jalan keluarnya.

Dekan Fakultas Psikologi, Dr. Siti Mahmudah, M.Si., menekankan pentingnya forum ini sebagai upaya bersama membangun kesadaran sekaligus solusi nyata.
Baca Juga : UIN Maliki Malang Mantapkan Tata Kelola Kampus yang Bersih Melalui PMPZI
“Konferensi ini tidak berhenti sebagai pertemuan akademis semata, tetapi menjadi komitmen bersama untuk memperkuat literasi kesehatan mental dan memastikan generasi muda mendapat dukungan yang mereka butuhkan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras panitia, sembari berharap diskusi-diskusi ilmiah yang lahir dari forum ini mampu memberi inspirasi dan perubahan positif.

Hal senada disampaikan Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Malang, Drs. H. Basri, M.A., Ph.D., yang hadir mewakili rektor. Menurutnya, dunia akademik dituntut bukan sekadar mengamati, melainkan memimpin solusi.
“Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, jadilah yang pertama. Semangat inisiatif inilah yang kita butuhkan untuk menjawab tantangan hari ini,” tegasnya.
Basri menambahkan, kondisi krisis kesehatan mental tidak bisa dipandang ringan. Tekanan berlapis yang dialami generasi muda, mulai dari beban studi hingga ketidakpastian karier, menuntut strategi kolektif.
“Mereka tidak hanya perlu bertahan, tetapi juga didorong agar tumbuh lebih kuat. Itu tugas kita bersama,” katanya.

Untuk menjaga kesinambungan, Basri mendorong agar fakultas rutin mengadakan forum diskusi, baik dalam bentuk debat isu psikologi, kajian buku dan jurnal terbaru, hingga diseminasi hasil penelitian agar bisa diaplikasikan lebih luas.
Baca Juga : Gaji ASN 2025 Dikabarkan Naik, Istana: Belum Bisa Dipastikan
Tahun ini, konferensi menghadirkan pembicara nasional dan internasional: Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si., MCE, CPCE dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Hanan Dover, M.Psych, MA Hons dari Charles Sturt University Australia, serta Prof. Dr. Hj. Rifa Hidayah, M.Si. dari UIN Malang. Topik bahasan meliputi tantangan kesehatan mental dalam dunia pendidikan, organisasi, kehidupan sosial, hingga ranah klinis.
Respon publik pun luar biasa. Lebih dari 570 peserta daring ikut serta, terdiri dari mahasiswa, dosen, hingga peneliti. Selain itu, 31 artikel ilmiah dipresentasikan dan siap diterbitkan dalam prosiding internasional ber-ISSN.
Dengan antusiasme itu, konferensi ini diharapkan tak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga katalisator lahirnya gerakan penelitian, advokasi, dan intervensi nyata demi menjaga kesehatan mental generasi muda, baik di Indonesia maupun dunia.